Selasa, 17 Desember 2013

Laporan Prakerin: Rumah Potong Hewan



LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
RUMAH POTONG HEWAN (RPH)
DalamRangka
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
DI
CV. INBIAS FARM AMBARAWA
KABUPATEN SEMARANG



 




Disusun Oleh :






NAMA                              : SAIFUL OKA ALFIAN
NIS                                    : 7179
           PROGAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK
               KOMPETENSIKEAHLIAN  : AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSI




PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BAWEN
Jl. Kartini No. 119 BawenKab. Semarang Telp/Fax (0298) 591284
KAB. SEMARANG
2013
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
RUMAH POTONG HEWAN (RPH)
DalamRangka
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
Di
CV. INBIAS FARM AMBARAWA
KABUPATEN SEMARANG


Disusun Oleh :

NAMA                              : SAIFUL OKA ALFIAN
NIS                                    : 7179
           PROGAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK
               KOMPETENSIKEAHLIAN  : AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

DisusunGunaMelengkapiSyarat – Syarat
DalamMengikutiUjianSekolah / Nasional
TahunPelajaran 2013 /2014

Tanggalditerima:                              
Tanggaldisetujui:                             

Mengetahui                                                   
Pimpinan DU/DI                                           Pembimbing / Instruktur

H. BagusHandoyo, SE                                                          Bambang


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
RUMAH POTONG HEWAN (RPH)
DalamRangka
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
Di
CV. INBIAS FARM AMBARAWA
KABUPATEN SEMARANG

Disusun Oleh :
NAMA                              : SAIFUL OKA ALFIAN
NIS                                    : 7179

           PROGAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK
               KOMPETENSIKEAHLIAN  : AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
DisusunGunaMelengkapiSyarat – Syarat
DalamMengikutiUjianSekolah / Nasional
TahunPelajaran 2013 /2014
Tanggalditerima:                                
Tanggaldisetujui:                                
KetuaProgamStudi                                       Guru Pembimbing

Surana, SP                                         AlipDwiBasuki, SP.M.Eng
      NIP: 19670624 199203 1 002                      NIP: 19700619 199303 1 007
Mengetahui
KepalaSekolah                                               WakaHumas

Jumeri, STP Msi                               Nana Mulyana, SP
       NIP: 19630510 198503 1 019                      NIP: 19690601 199203 1 012
KATA PENGANTAR

Pujisyukur Alhamdulillah penulispanjatkankehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkanRahmatdanHidayahnyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanlaporanpraktikkerja industry (prakerin) initanpahalanganapapun.
Praktikkerja industry inidilaksanakanmulaitanggal 4 Februarisampaidengan 4 Mei 2013.Adapuntempatpelaksanaannyaadalah di CV. INBIAS FARM Ambarawa, kab. Semarang.
Penulismenyadaribahwaadabantuandarisemuapihak, laporanpraktikkerja industry initidakakanterwujuddenganbaik. Olehkarenaitupenulisinginmengucapkanterimakasihkepada:
1.      BapakJumeri, STP M. Si, selakuKepalaSekolah SMK N 1 Bawen.
2.      BapakSurana, SP, selakuKajurBudidayaTernak.
3.      Bapak H. BagusHandoyo, SE, selakupemilikperusahaan.
4.      BapakAlifDwiBasuki, SP .M .Eng, selakupembimbing.
5.      SeluruhstafkaryawanDU/DI.
6.      Semuapihak yang telahmembantuterselesaikannyalaporanini.
Harapanpenulislaporaninibisabermanfaatbagiteman – temandanbagipenulissendiri.Penulissadarbahwalaporaninijauhdari kata sempurna, olehsebabitukritikdansarandaripembaca yang bersifatmembangunakanpenulisterimadengansenanghati. Akhir kata penulisucapkanterimakasihdanbilaterjadikesalahanatau kata yang kurangberkenanpenulismemintamaaf yang sebesar – besarnya.

Bawen,    Juli 2013

Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DU/DI........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH................................................................ iii
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................... v

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................ 1
B.     Tujuan Praktik Kerja Industri......................................................... 1
BAB II           TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian RPH ............................................................................. 3
B.     Fungsi RPH ................................................................................... 3
C.     Persyaratan RPH ............................................................................ 4
D.    Daging dan Karkas ........................................................................ 4
BAB III          PELAKSANAAN
A.    Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 6
B.     Tempat dan Skala Produksi ........................................................... 6
C.     Sistem Pelaksanaan ........................................................................ 6
D.    Prosedur atau Skema Proses Produksi ........................................... 6
BAB IV          PEMBAHASAN
A.    Proses Pemotongan ........................................................................ 8
B.     Pemasaran ...................................................................................... 8
C.     Penanganan Limbah RPH .............................................................. 8
D.    Standar Operasional Prosedur ....................................................... 9


BAB V           PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................... 10
B.     Saran .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11
LAMPIRAN – LAMPIRAN
                        Lampiran 1. Program Kerja Praktik Kerja Industri
                        Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Industri


I.       PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Demikian pula pembangunan nasional di sektor peternakan yang bertujuan meningkatkan taraf dan pendapatan masyarakat peternakan agar tercapainya pembangunan Indonesia seutuhnya.Sejalan dengan era globalisasi dan lajunya pertumbuhan penduduk dewasa ini dapat di lihat pada pembangunan ekonomi khususnya di sektor peternakan, khususnya ternak potong.
Besarnya permintaan kosumen akan daging, baik regional maupun nasional, sehingga menuntut pemerintah untuk mengembangkan sektor peternakan khususnya ternak potong demi mencukupi kebutuhan daging di masyarakat, pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
Permintaan masyarakat terhadap daging yang sehat khususnya daging sapisebagai sumber utama protein hewani terus meningkat, oleh karena itu keberadaan rumah potong hewan sangat diperlukan, yang dalam pelaksanaannya harus dapat menjaga kualitas, baik dari tingkat kebersihannya, kesehatannya, ataupun halalnya daging untuk dikonsumsi.Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah mendirikan Rumah Potong Hewan (RPH) di daerah seluruh Indonesia.
Perusahaan daerah rumah prmotongan hewan merupakan akat kelengkapan otonomi daerah yang diharapkan secara berkesinambungan mampu mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat luas dalam penyediaan daging higenis layak dikonsumsi meskipun tetap bertujuan untuk mencari laba (profit driented). Rumah pemotongan hewan meberikan pelayanan di bidang pemotongan hewan khususnya kepada para jagal, juga kepada msyarakat umum (potongan hajad) dan sebagai tempat belajar bagi siswa/mahasiswa yang ingin mempelajari cara pemotongan maupun kegiatan yang ada di RPH.

B.     Tujuan Praktik Kerja Industri
1.      Bagi Industri
a.       Dunia Industri atau Dunia Usaha memperoleh tenaga yang terlatih, terdidik dan berpengalaman.
b.      Memperhatikan kepuasan pengakuan bagi dunia industry dan dunia kerja untuk ikut serta dalam menentukan hari depan bangsa melalui pendidikan system ganda.
c.       Melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan dan melengkapi untuk meningkatkan berbagai keunggulan (competitive dan cooperative).
2.      Bagi Sekolah
a.       Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan atas kerjasama siswa sebagai bekal berwirausaha.
b.      Menghasilkan tenaga kerja yang terdidik dan tenaga kerja yang professional serta bertanggung jawab.
c.       Memperkuat keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan DU/DI.
d.      Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan juga pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
e.       Memberikan pengakuan dan pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.



II.    TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian RPH
Proyeksi permintaan produk – produk peternakan khususnya daging terus meningkat karena cepatnya laju pertumbuhan penduduk, kenaikan per kapita serta kecenderungan perubahan pola makan yang ditandai dengan bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya daging sebagai salah satu bahan makanan yang bergizi tinggi. Arus permintaan di atas tidak dapat dilepaskan dari salah satu komponen agribisnis peternakan di sektor hilir yaitu RPH yang fungsinya sebagai tempat terjadinya proses perubahan dari ternak/hewan menjadi karkas/daging.
Rumah potong hewan adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan desain tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan selain ungags bagi konsumsi masyarakat luas (manual kesmavel 1993).
Usaha pemotongan hewan adalah kegiatan – kegiaran yang dilakukan oleh perorangan atau badan hokum yang melaksanakan pemotongan hewan selain ungags di rumah pemotongan hewan milik sendiri atau milik pihak lain atau menjual jasa pemotongan hewan (manual kesmavel, 1993).

B.     Fungsi RPH
Fungsi dari RPH yaitu untuk mendukung peningkatan permintaan akan daging hasil olahannya serta tetap menjamin kesehatan masyarakat dari produk ternak maka RPH memegang peranan penting sebagai sarana atau piranti yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam usaha penyediaan daging aman (safe), sehat (sound), utuh (wholesomeness), halal (grinds, 2001) dan berdaya saing tinggi (grossklaus, 1992).
Menurut lestari (1994) bahwa rumah pemotongan hewan mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut:
a.       Sarana strategis tata niaga ternak ruminansia, dengan alur dari peternakan, pasar hewan, RPH yang merupakan sarana akhir tata niaga ternak hidup, pasar swalayan/pasar daging dan konsumen yang merupakan sarana awal tata niaga hasil ternak.
b.      Pintu gerbang produk peternakan berkualitas, dengan dihasilkan ternak yang gemuk dan sehat oleh petani sehingga mempercepat transaksi yang merupakan awal keberhasilan pengusaha daging untuk dipotong di RPH terdekat.
c.       Menjamin penyediaan bahan makanan hewan yang sehat, karena di RPH hanya ternak yang sehat yang bisa dipotong.
d.      Menjamin bahan makanan hewani yang halal, dengan dilaksanakannya tugas RPH untuk memohon ridho Yang Maha Kuasa dan perlakuan ternak tidak seperti benda atau yang manusiawi.
e.       Menjamin keberadaan menu bergizi tinggi, yang dapat memperkaya masakan khas Indonesia dan sebagai sumber gizi keluarga/rumah tangga.
f.       Menunjang usaha bahan makanan hewani, baik di pasar swalayan, pedagang kaki lima, industry pengolahan daging dan jasa boga.

C.     Persyaratan RPH
a.       Merupakan tempat atau bangunan khusus untuk pemotongan hewan yang dilengkapi dengan atap, lantai dan dinding.
b.      RPH memiliki tempat atau kandang untuk menampung hewan sebelum pemotongan. Pada tempat atau penampungan tersebut, hewan diistirahatkan dan diperiksa kesehatannya (pemeriksaan antemortem).
c.       Memiliki persediaan air bersih yang cukup.
d.      Tempat atau bangunan dilengkapi dengan sumber cahaya (misalnya lampu petromaks).
e.       Terdapat meja atau alat penggantung daging,agar daging tidak bersentuhan dengan lantai.
f.       Terdapat saluran pembuangan yang cukup baik, sehingga lantai tidak digenangi air buangan dan air bekas cucian.
g.      Diawasi oleh dokter hewan atau pemeriksa daging atau petugas berwenang dari Dinas Peternakan.
h.      Setelah proses pemotongan, RPH harus dibersihkan sehingga terjaga kebersihan dan kesehatan RPH.

D.    Daging dan Karkas
Menurut Manual Kesmavel (1993) daging adalah bagian – bagian hewan yang disembelih atau dibunuh dan lazim dimakan manusia, kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain daripada pendinginan atau bagian – bagian hewan potong yang disembelih termasuk isi rongga perut dan dada yang lazim dimakan manusia.
Menurut Manual Kesmavel (1993) karkas agalah bagian dari hewan potong yang disembelih setelah kepala dan kaki dipisahkan, dikuliti, serta isi rongga perut dan dada dikeluarkan.



III. PELAKSANAAN

A.    Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2013 sampai dengan 4 Mei 2013 dan dilaksanakan pada awal semester 4.

B.     Tempat dan Skala Produksi
1.      Tempat Prakerin
Prakerin dilaksanakan di CV. INBIAS FARM, lokasi peternakan terdapat di Desa Jagalan, Ambarawa, Kabupaten Semarang.
2.      Skala Produksi
CV. INBIAS FARM merupakan peternakan yang bergerak di bidang penggemukan sapi. Setiap hari CV. INBIAS FARM memotong 2 ekor sapi yang dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) belakang Pasar Projo Ambarawa.

C.     Sistem Pelaksanaan
Pelaksanaan prakerin dilaksanakan dibawah pengawasan pembimbing eksternal.Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Industri siswa diberi materi oleh pembimbing. Kemudian pembimbing memberikan contong pekerjaan yang akan dilaksanakan. Setelah itu barulah siswa mempraktekkan apa yang telah pembimbing contohkan. System pelaksanaan dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Teori
2.      Praktek langsung ke lapangan.

D.    Prosedur atau Skema Proses Produksi
Skema proses penyembelihan sapi di RPH
1.      Pemeliharaan
a.       Vaksinasi
b.      Pemberian pakan
c.       Pemberian komboran
d.      Sanitasi
2.      Penyembelihan
a.       Ternak dating
b.      Pemeriksaan kesehatan
c.       Penimbangan hidup
d.      Penyembelihan
e.       Pemisahan karkas dan hewan
f.       Penimbangan karkas
3.      Pemasaran
a.       Pemisahan tulang
b.      Pembuatan kikil
c.       Penjualan daging



IV. PEMBAHASAN

A.    Proses Pemotongan
Penyembelihan sapi dilaksanakan di RPH Ambarawa dimulai pukul 02.00 WIB sampai 07.00 WIB. Pelaksanaan proses pemotongan hewan ternak dilaksanakan pada malam hari guna menjaga agar daging terhindar dari hinggapan lalat yang dapat menjadi bibit – bibit penyakit, sehingga mutu daging dapat terjaga. Selain  itu pemotongan dilakukan pada malam hari juga untuk menjaga kesehatan masyarakat disekitar RPH. Proses pemotongan hewan ternak adalah sebagai berikut:
1.      Penyembelihan Hewan
Tujuan dari penyembelihan ini adalah mematikan hewan dengan cara mengeluarkan darah dengan cepat dan secara total dari tubuh hewan ternak. Proses pemotongan dilakukan dengan cara memurus pembuluh darah (vena & arteri jugularis), kerongkongan (esophagus) dan barang tenggorok (trachea).
2.      Pengulitan
Setelah hewan dinyatakan mati atau tidak bernyawa lagi selanjutnya dilakukan pengulitan pada seluruh bagian tubuh hewan ternak.
3.      Pemisahan Jeroan
Hewan ternak yang telah dikuliti, dibuka dan dipisahkan jeroannya kemudian diangkat untuk dikeluarkan isi dagingnya.
4.      Pemotongan bagian – bagian tubuh
Pemotongan bagian – bagian tubuh dengan maksud agar terpisah dari masing – masing anggota badan dan mempermudah konsumen untuk memilih bagian yang diinginkan.

B.     Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan adalah dengan menjual daging per kilogram kepada masyarakat untuk bagian kepala sapi dan jeroan diolah menjadi bahan makanan seperti kikil dan rambak.Sedangkan tulang dikumpulkan terlebih dahulu, jika sudah banyak lalu dijual untuk dijadikan kerajinan atau tepung tulang.

C.     Penanganan Limbah RPH
Penanganan limbah pasca pemotongan di RPH dilakukan hanya pada isi rumen, selain dari limbah isi rumen tersebut seperti tulang, darah, kulit dan lainnya dijual pada masyarakat atau perusahaan yang berproduksi di bidang limbah peternakan seperti perusahaan kerupuk kulit, tepung tulang, tepung darah dan lainnya.
Sebenarnya isi rumen dapat dijadikan kompos, akan tetapi RPH Ambarawa memilih untuk membuang ke sungai. Cara pembuangannya yaitu dengan cara mencuci rumen di dalam air yang mengalir lalu air hasil cucian dialirkan ke sungai saluran air tetapi sebelum air hasil cucian sampai di sungai saluran air dibuat zig – zag agar sampai di sungai hanya airnya saja, dan isi rumen yang ikut hanyut tersangkut di dalam saluran air yang berbentuk zig – zag.

D.    Standar Operasional Prosedur (SOP) RPH


 




V.    PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah melaksanakan Prakerin di CV. INBIAS FARM Ambarawa, Kab. Semarang selama 3 bulan terhitung tanggal 4 Februari sampai 4 Mei 2013, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Penulis mengetahui tata laksana pemeliharaan sapi potong mulai dari pemilihan bakalan, pengendalian penyakit serta pengobatannya, pemeliharaan yang baik, dan pemasaran.
2.      Penulis mengetahui tata cara penanganan karkas di RPH Ambarawa dari penyembelihan sampai penanganan daging dan pemasaran daging.
3.      Penulis mengetahui tata cara penanganan limbah baik limbah kandang maupun limbah RPH.

B.     Saran
Dengan adanya berbagai kelebihan dan kekurangan kegiatan Prakerin, penulis dapat memberikan beberapa saran untuk pihak yang terkait sebagai berikut:
1.      Untuk DU/DI
·         Tingkatkan dan perluas jangkauan pembinaan serta bimbingan bagi peserta prakerin.
2.      Untuk Lembaga Pendidikan
·         Pembekalan sebelum berangkat Prakerin hendaknya dilakukan secara optimal sehingga para siswa siap mental maupun spiritual.
·         Guru pembimbing sebaiknya selalu mengontrol perkembangan anak didiknya di lapangan agar siswa tidak merasa terabaikan sewaktu prakerin.

3.      Untuk Peserta Prakerin
·         Disiplin dan etos kerja harus lebih ditingkatkan dan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
·         Mandaatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan sebagai modal untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dan menjaga sopan santun dalam bertutur kata.
Demikian saran – saran yang penulis sampaikan, mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait demi kemajuan kegiatan Prakerin selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, P.B.B.A., 1994a. Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia Indonesia, P.T. Bina Aneka Lestari, Jakarta.
Lestari, P.B.B.A., 1994a. Rancang Bangun Rumah Potong Hewan di Indonesia, P.T. Bina Aneka Lestari, Jakarta.
Manual Kesmavel, 1993.Pedoman pembinaan Kesmavel. Direktorat Bina Kesehatan Hewan Direktoran Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar